Rabu, 01 Juni 2016

kegiatan sosial di masyarakat jogja mengenai kesehatan

TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
‘’KEGIATAN SOSIAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK’’

Disusun Oleh :
Nama               : Anita Dwi Saputri
Nim                 : 15140026
Kelas               : B12.1

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN 2015-2016
KEGIATAN SOSIAL DI DAERAH TEMPAT TINGGAL SAYA (DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MASYARAKAT


1)       Self Concept
Ø  Susahnya pengurusan kartu jaminan kesehatan ketika masyarakat/terlebih masyarakat ekonomi menengah kebawah saat harus memperoleh fasilitas kesehatan/opname

2)      Image Kelompok terhadap Perilaku Kesehatan
Ø  Di daerah saya seorang guru/Pegawai Negeri apabila sakit akan berobat ke dokter, sedangkan petani apabila sakit pergi ke dukun, hal ini akan berpengaruh pada keluarga petani juga akan berobat ke dukun, walaupun sekolah menganjurkan ke Puskesmas, karena masih melekat budaya setempat yang turun temurun

3)      Pengaruh Indentifikasi Individu dalam Kelompok terhadap Perilaku Kesehatan
Ø  Perilaku masyarakat didaerah saya masih banyak orang-orang didaerah pedesaan yang mencuci pakaian/mandi disungai baik anak-anak ataupun orang dewasa
Ø  Perilaku anak remaja yang membiasakan hidupnya untuk merokok

4)      Tradisi terhadap Perilaku Kesehatan
Ø  Banyak tradisi yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan di daerah tempat tinggal saya, misalnya tradisi merokok bagi remaja laki-laki maka kebanyakan laki-laki lebih banyak yang menderita penyakit paru dibanding wanita.
Ø  Tradisi wanita habis melahirkan tidak boleh makan ikan karena ASI akan berbau amis. Padahal, dengan mengkonsumsi ikan dapat membantu proses pengembalian penyembuhan organ reproduksi terhambat dan ASI tidak lancar.

















SOSIAL BUDAYA DI DAERAH TEMPAT TINGGAL SAYA (DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ) YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN IBU DAN ANAK

AspekSosialBudayadalamKesehatanIbu
1) Setelah melahirkan ibu nifas dan bayi tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari
2)   Ibu Hamil Lebih Mempercayai Dukun Beranak
Memasukimasapersalinanmerupakansuatuperiode yang kritisbagiparaibuhamilkarenasegalakemungkinandapatterjadisebelumberakhirdenganselamatataudengankematian.Sejumlahfaktormemandirikanperanandalam proses ini, mulaidariadatidaknyafaktorresikokesehatanibu, pemilihanpenolongpersalinan, keterjangkauandanketersediaanpelayanankesehatan, kemampuanpenolongpersalinansampaisikapkeluargadalammenghadapikeadaangawat.
3) Larangan Mengkonsumsi Ikan dan Telur
Ibu nifas tidak dibolehkan makan ikan dan telur karena dapat menyebabkan asi dan darah nifasnya berbau amis. Hal tersebut mengakibatkan kembalinya penyembuhan organ reproduksi terhambat dan ASI tidak lancar.
     4)      Pelayanan Kesehatan yang Masih Kurang
      Ibu yang berstatus pegawai/perekonomian menengah keatas akan didahulukan dan diberikan pelayanan yang lengkap dibandingkan dengan ibu berstatus petani/yang perekonomiannya menengah kebawah
5) Pelayanan Kesehatan yang masih Kurang Cepat
Pelayanan kesehatan di daerah saya masih tergolong lelet,misal ada ibu akan bersalin dan tenaga kesehatan disebuah instansi kesehatan kurang bergerak cepat untuk menolong ibu hamil

6)      Gizi Wanita Hamildengan Kebudayaan                       
Permasalahanlain yang cukupbesarpengaruhnyapadakehamilanadalahmasalahgizi. Hal inidisebabkankarenaadanyakepercayaan-kepercayaandanpantangan- pantanganterhadapbeberapamakanan.Sementara, kegiatan masyarakat-masyarakat tradisional yang pada umumnya sehari-haritidakberkurangditambahlagidenganpantangan-pantanganterhadapbeberapamakanan yang sebenamyasangatdibutuhkanolehwanitahamiltentunyaakanberdampaknegatifterhadapkesehatanibudanjanin. Tidakherankalau anemia dankuranggizipadawanitahamilcukuptinggiterutama di daerahpedesaan.Dikatakan pula bahwapenyebabutamadaritingginyaangka anemia padawanitahamildisebabkankarenakurangnyazatgizi yang dibutuhkanuntukpembentukandarah.











ApekSosialBudayadalamKesehatanbayi :
1)       Bayi harus dibedong dengan kencang agar tubuhnya tidak bengkok dan hangat
2)       Bayi tidak boleh dibawa keluar rumah sebelum berusia 40 hari
3)       Bayi yang sudah berusia 40 hari namum belum tahu apa-apa bila diajak pergi ke kota/daerah lain harus dibawakan segenggam tanah dari rumah tempat tinggalnya yang kepercayaannya agar si bayi tidak rewel
4)       Pengobatandan Penyakit
Dari sudutpandangsistemmedismoderenadanyapersepsimasyarakat yang berbedaterhadappenyakitseringkalimenimbulkanpermasalahan.Sebagaicontohadamasyarakatpadabeberapadaerahberanggapanbahwabayi yang mengalamikejang- kejangdisebabkankarenakemasukanrohhalus, danhanyadukun yang dapatmenyembuhkannya.Padahalkejang-kejangtadimungkindisebabkanolehdemam yang tinggi, atauadanyaradangotak yang bilatidakdisembuhkandengancara yang tepatdapatmenimbulkankematian.
Mitos yang berkembang di masyarakatdiantaranyayaitu :
a.       Jikarambutanakandabasahmakaanakandaakanmasukangin
Faktanya, pakarkesehatan Jims Scars mengatakandaririset yang dilakukan di Ingggrisdimanasetengahkelompokanakdibiarkandalamruangan yang hangatsedangkansisanyaberada di lorongdengankondisibasahkuyup. Setelahbeberapa jam, kelompok yang brada di lorongtidakmengalamipilekatau flu.
b.      Anakperlumakanketikakedinginandanmeminumbanyak air ketikademam.
Hal yang seharusnyaadalahmenjagacairantubuhmerupakanhalterpenting yang harusdilakukan, ketikaseseorangbanyakcairanmakasemakinmudahterkenapenyakit.Meskidemikian, anaktidakperlumengkonsumsiminumanelektrolitbilatidakmengalamidehidrasiataudiare.
c.       Anakakankehilangan 75% panastubuhmelaluikepala.
Mitosmacamituberkembangkarenakeharusankepalabayi yang barulahirditutupiketikacuacadingin.Hal itudibenarkan, karenakepalabayimemilikiprosentaselebihbesardaripadabagiantubuhlainnya.Akan tetapi, ketikasudahbesar, keluarnyapanasmelaluikepalakepalahanya 10%, sisanyapanastubuhkeluarmelalui kaki, lengandantangan.




















PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI ASPEK SOSIAL BUDAYA DI ATAS :
1.      Melakukan pendekatan terlebih dahulu baik pada ibu hamil maupun dukun. Dalam menolong persalinan, jika tetap ditolong oleh dukun maka harus tetap didampingi bidan. Namun lebih baiknya persalinan ditolong oleh bidan dan dukun berperan membantu memandikan bayi/merawat bayi.
2.      Menjaga komunikasi yang baik dengan tenaga atau fasilitas kesehatan agar ketika dilakukan perujukan akan lebih mudah untuk dihubungi.
3.      Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah, mengenai persalinan, pelayanan keluarga berencana, dan pengayoman medis kontrasepsi.
4.      Memberikan buku KIA kepada rakyat setempat, agar ibu dapat mengetahui dan memahami tumbuh kembang anaknya
5.      Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.
6.      Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.
7.      Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan.
8.      Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral, dan lembaga swadaya masyarakat.

9.      Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke fasilitas kesehatan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar